Efek Sinar UV pada kulit
embangkit listrik, sumber vitamin D, mengeringkan jemuran, dan sebagainya. Tumbuhan pun ketika makan membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mengurai makanannya. Kalau tidak ada matahari, barangkali kehidupan di bumi pun tidak pernah ada. Ternyata eh ternyata, selain memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan di bumi, sinar matahari memiliki dampak yang negatif bagi manusia khususnya. Terutama bagi kulit kita. Sinar Matahari yang terpancar pada pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 03.00 sore, memberikan dampak yang sangat negatif bagi kulit kita. Berikut beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari:
- Penuaan dini. Masih belum saatnya tua, karena efek buruk sinar UV, kulit kita justru tua lebih dulu dibandingkan usia kita. Ciri penuaan dini yang diakibatkan oleh sinar UV antara lain ialah flek hitam, kerutan, wajah kusam. Penuaan dini sangat menggangu terhadap penampilan kita. Tapi tentu kita tidak sepatutnya menyalahkan matahari. Apalagi ia masih memberi manfaat yang besar lagi untuk kehidupan kita. Tinggal bagaimana usaha kita mengatasi penuaan dini tersebut. Tentu melalui perawatan.
- Iritasi kulit. Iritasi kulit biasanya dialami oleh orang yang tidak terbiasa kepanasan, lalu secara tiba-tiba dituntut untuk berpanas-panasan. Misalnya, penduduk wilayah non katulistiwa yang terbiasa dengan matahari yang tidak terlalu terik, kemudian mengadakan perjalanan ke wilayah katulistiwa, maka bisa saja ia mengalami iritasi kulit.
- Kanker kulit. Merupakan efek paling parah dari sinar UV. Oleh karena itu, para dokter pakar kesehatan kulit menganjurkan untuk menggunakan sun block atau pakaian tertutup ketika akan keluar rumah.